Surat terbuka Abu Jibril untuk Presiden Sby dan Pejabat pemerintahannya
Bencana demi bencana terus melanda negeri ini. Merapi hingga saat
ini masih terus menyemburkan awan panas, menerpa siapa saja yang
dilaluinya. Apa yang seharusnya segera dilakukan Presiden SBY dan
Pejabat pemerintahannya? Berikut surat terbuka dari Ustadz Abu Muhammad
Jibriel Abdul Rahman.
Bismillahirrahmanirrahim
Semoga Allah memberi hidayah kepada Presiden SBY dan pejabat
pemerintahannya agar segera bertaubat dengan Taubatan Nasuha sebelum
bangsa ini terpuruk dan musnah dengan beban penderitaannya. Sejak
berkuasanya, bangsa ini telah menghadapi segala bencana dari
sekecil-kecilnya sehingga sebesar-sebesarnya. Tsunami, gempa bumi dan
sekarang Merapi beserta kawan-kawannya ‘muntah’ karena kemusyrikan,
kesombongan dan kedurhakaan para penguasanya kepada Allah dan RasulNya,
menangkapi para ulama yang shalih dan jujur, menembak para Mujahidin
yang belum terbukti bersalah dan menghukum berat para pemuda Islam
yang dituduh teroris.
Beberapa kali Obama gagal ke Indonesia, karena disambut dengan
pembunuhan pemuda Muslim. Sekarang akan datang lagi dan disambut oleh
Tsunami Mentawai dan kemarahan Merapi. Maka, akankah dia diterima juga?
Jika Presiden SBY dan pemerintahannya ingin bangsa ini selamat, tolak
kedatangan Obama dan orang-orang sepertinya, hentikan segala isu
teroris dan terorisme, bebaskan tanpa syarat Ustadz Abu Bakar Ba’asyir
dan para Mujahid yang direkayasa bukti kesalahannya, dan tegakkan
Syari’at Allah Subhanahu Wata’ala, Allah pasti akan menggantikan bala
bencana ini dengan Rahmat, Barakah dan Magfirah Nya.
Perhatikanlah firman Allah berikut ini:
Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa,
pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan
bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, Maka Kami siksa
mereka disebabkan perbuatannya. (QS Al A’raf 7:96)
Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, Maka Kami
perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya
mentaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu,
Maka sudah sepantasnya Berlaku terhadapnya Perkataan (ketentuan kami),
kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya. (QS Al Isra’ 17:16)
Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan
kepada mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk
mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah
diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong,
Maka ketika itu mereka terdiam berputus asa (QS Al An’am 6:44).
Jakarta, 7 November 2010/1 Zul Hijjah 1432 H. [eramuslim]
Abu Muhammad Jibriel Abdul Rahman.
0 komentar:
Post a Comment
terimakasih atas komentar dan kunjungan anda.