Kupu-kupu Kristiani (Delias Kristianiae)


Kupu-kupu Kristiani (Delias Kristianiaemerupakan spesies kupu-kupu baru yang ditemukan di Pegunungan Foya, Papua oleh Bruder Henk van Mastrigt pada tahun 2005. Nama latin spisies ini, kristianiae, diambil dari nama istri Presiden Indonesia, Kristina Herawati atau yang biasa dipanggil Ani Yudoyono. Spisies langka dari familyPieridae yang diyakini sebagai spisies langka ini ditemukan dalam Ekspedisi Foja yang berlangsung Desember 2005, namun baru dipublikasikan pada 2006.
Spisies ini menjadi salah satu spisies yang diberi nama binomial dengan menggunakan nama orang Indonesia utamanya nama Ibu Negara. Selain Delias Kristianiae, kita juga mengenal spisies anggrek yang bernama Cymbidium hartinahianum yang dinamakan berdasarkan nama Ibu Hartinah (Tien) Soeharto.
Delias Kristianiae berukuran sebesar telapak tangan dengan rentang masing-masing sayap selebar 4,5 cm. Kupu-kupu ini mempunyai corak yang menarik dikedua sisi. bagian bawah mempunyai warna hitam dan putih. Sedangkan untuk bagian sisi atasnya didominasi oleh warna hitam dan coklat dengan semburat warna kuning.
kupu-kupu Delias Kristianiae tampak bawah
Delias Kristianiae tampak bagian bawah
Sayang sekali belum banyak yang bisa saya ulas tentang kupu-kupu ini. Mungkin lantaran hanya terdapat di pedalaman pegunungan Foya dan hanya sekedar spisimen yang terdapat di Museum Zoologicum Bogoriense (MZB) LIPI di Laboratorium Entomology, Museum Zoologi Widya Satwaloka, Cibinong.
Delias Kristianiae ditemukan dalam Ekspedisi Foja yang digelar pada tanggal 9 November hingga 9 Desember 2005 di Pegunungan Foja. Ekspedisi Foja yang juga berhasil menemukan spisiesKanguru Pohon Mantel Emas ini merupakan hasil kerjasama antara Concervation International (CI) Indonesia, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Universitas Cenderawasih, dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam Papua I yang melibatkan empat orang peneliti asing yang berasal dari Australia, Amerika Serikat, dan Inggris. Salah satunya adalah Bruder Henk van Mastrigt.
Bruder Henk van Mastrigt, kelahiran Heerlen, Belanda, selain dikenal sebagai seorang misionaris juga dikenal sebagai pencinta serangga sejati, khususnya kupu-kupu. Bruder telah melakukan observasi tentang kupu-kupu di Pulau papua sejak tahun 1974. Hingga kini, jumlah koleksinya berkisar 40.000 ekor dengan 4.000-an jenis.
Indonesia sendiri dipercaya memiliki sedikitnya 1.600 jenis kupu-kupu dan merupakan negara dengan spisies terbanyak setelah Brazil. Bahkan Indonesia menjadi negara dengan tingkat endemisitas tertinggi di dunia karena sekitar 35 % kupu-kupu endemik berada di Indonesia. Dan salah satunya adalah Delias Kristianiae, Kupu-kupu Ani Yudoyono.

0 komentar:

Post a Comment

terimakasih atas komentar dan kunjungan anda.