Paska Jatuhnya Mubarak, Ikhwanul Muslimin Tampil Lebih Berani


Setelah jatuhnya Mubarak (11/2), Ikhwanul Muslimin tampil lebih berani dalam menyuarakan pandangan mereka bagaimana Mesir dijalankan. Sabtu sore kemarin (19/2) misalnya, Ikhwanul Muslimin menyarankan penguasa militer Mesir yang pernah melarang pemogokan, untuk membuka dialog dengan para buruh dan menjamin nasib mereka meningkat segera.

"Kami percaya orang yang telah mengorbankan dirinya dan kaum muda mereka demi meningkatkan dan membangun negerinya mampu bersabar untuk sementara waktu dalam upaya memulihkan hak-hak mereka secara penuh, sehingga para pejabat harus menunjukan ketulusan, kejujuran, dan transparansi total," demikian pernyataan Ikhwan seperti dikutip Reuters.

Sebelumnya, Ikhwanul Muslimin dilarang oleh rezim Mubarak sehingga tidak bisa tampil secara resmi. Keikutsertaan Ikhwan dalam pemilu melalui jalur independen juga diendus oleh rezim yang berkuasa 30 tahun di Mesir itu. Puncaknya, menjelang pemilu beberapa bulan lalu, ribuan aktifis dan tokoh Ikhwan ditangkap menjelang dan selama pemilu sehingga Ikhwan tidak memperoleh satu kursi pun di parlemen.

Demonstrasi selama 18 hari di Mesir telah berhasil menggulingkan Mubarak. Paska jatuhnya Mubarak, dewan militer ditunjuk untuk mengendalikan negara.

Ikhwanul Muslimin menyarankan agar Dewan Militer terjun ke masyarakat untuk membangun dialog konstruktif dengan para pekerja. Ikhwan juga menyarankan dewan militer untuk mengakui ketidakadilan besar yang tercipta pada sejumlah kelas sosial tertentu di bawah rezim Mubarak dan melakukan langkah kongkret agar penghasilan para buruh meningkat serta kesenjangan semakin menipis.[AN/bsb]

0 komentar:

Post a Comment

terimakasih atas komentar dan kunjungan anda.