Banjir Gresik Belum Surut, Jalur Utama Gresik-Lamongan Tergenang


Banjir yang melanda wilayah selatan Gresik belum juga surut. Pagi ini (28/3), aliran air yang menggenangi jalur pantura Gresik-Lamongan lebih tinggi dari hari sebelumnya. Akibatnya, ratusan truk berhenti total sepanjang 4 Km, dari Tebaloan hingga Setrohadi.

Kendaraan roda dua masih bisa lewat jalur utama pantura itu, meskipun harus merayap. Gresik-Lamongan yang biasanya bisa ditempuh dengan 40 menit, kini menjadi lebih dari 3 jam. Itupun dengan bantuan polisi yang berjajar mengatur jalannya kendaraan agar tidak semakin macet.

Sebenarnya, tidak seluruh jalan yang menghubungkan Gresik-Duduk Sampeyan tergenang air. Air menggenang mulai dari Desa Ambeng-ambeng Watang Rejo sampai Desa Tebaloan, sekitar 2 Km. Lebih panjang dari hari sebelumnya (27/3) yang mencapai 1,5 Km.

Kemacetan menjadi sangat panjang (hingga 7 Km) karena air itu bukan hanya menggenang melainkan mengalir cukup deras menyeberangi jalan (dari selatan ke utara). Akibatnya, selain terhambat air yang tingginya mencapai 25 cm, sebagian jalan raya tergerus hingga menimbulkan lubang-lubang, khususnya di sisi utara jalan.

Polda Jatim memberikan alternatif kepada pengguna jalan menyusul kemacetan panjang ini. Dari Lamongan ke Surabaya bisa melewati Mantup - Kemlagi - Gedek - Jembatan Ajinomoto - By Pass atau jika ke arah Gresik bisa melewati Betoyo - Tol Manyar - Gresik. Dari Tuban bisa melewati Paciran - Brondong - Panceng - Manyar - Gresik. Dari Bojonegoro bisa melewati Babat - Jombang – Surabaya.

Diperkirakan, kerugian akibat banjir Gresik 2011 ini sangat besar. Banjir akibat jebolnya tanggul-tanggul kali Lamong ini telah menggenangi puluhan desa di sejumlah Kecamatan seperti Kedamaian, Menganti, Balong Panggang, Benjeng, Cerme, hingga Duduk Sampeyan. Jalur Cerme- Gresik juga lumpuh. Selain itu, ratusan hektar tambak kini menjadi satu, hingga ikan-ikan petani di daerah itu lepas dan hanyut. [AN/lgs]

0 komentar:

Post a Comment

terimakasih atas komentar dan kunjungan anda.